ALIRAN
POSTMODERNISME
“ Mohon maaf nih teman-teman....
Pascasarjana UNPAK kelas G.5 Ciangsana ",
saya sudah 1 bulan ini tepatnya tanggal 01 Januari 2013 hingga saat ini saya tidak bisa mengakses Blog, Facebook,
tweeter, hotmail, yahoo dan email google padahal saya tidak pernah mengganti passawords, bahkan
saya harus kehilangan beberapa customers saya di luar negeri.” dibikin stress sama google.... mungkin karena gratis kali....yah !!!...
Saya mengucapkan terima kasih
atas atensi dan penghargaan dari
teman-teman yang meminta diemailkan mengenai hasil diskusi mata kuliah Filsafat Ilmu tentang aliran
Postmodernisme. Permintaan teman-teman tidak bisa saya emailkan satu persatu
karena saking banyaknya yang minta, maka untuk mempermudahnya saya tuliskan
saja mengenai aliran postmodernisme ini melalui Blog saya yang baru saja saya
buat lagi.
Kalau kita membaca semua
literatur tentang aliran postmodernisme sangat membingungkan dan sulit dipahami
apalagi kita yang baru mengenal aliran / paham Postmodernisme. Saya juga harus
berkali-kali membaca untuk dapat memahami maksud aliran tersebut bahkan saya
harus membaca, membanding-bandingkan dengan aliran / paham Modernisme dan juga membadingan dengan Aliran Filsafat Pendidikan RE-KONTRUKSIONISME. Akhirnya dengan susah payah saya
dapat menyimpulkan kedua aliran tersebut dengan bahasa saya sendiri,
mudah-mudahan penjelasan ini dapat membantu teman-teman yang kelihatannya masih
agak sedikit bingung.
Saya mulai saja
yah !.., Membicarakan aliran
postmodernisme mau tidak mau kita juga harus tahu tentang aliran Modernisme,
karena kedua aliran / paham ini sebab akibat, untuk lengkapnya sebagai berikut :
1Latar Belakang Lahirnya Aliran POSTMODERNISME
Latar
belangkang timbulnya aliran
Postmodernisme disebabkan adanya kritik atau ketidak percayaan terhadap aliran
Modernisme yang dianggap telah gagal mewujudkan cita-cita yang mereka
agung-agungkan yaitu ingin mensejahterakan seluruh umat manusia, tetapi malah
sebaliknya bahwa aliran modernisme dianggap telah gagal dan merusak tatanan kehidupan
masyarakat yaitu kehidupan masyarakat sudah terlalu individualisme, yang kaya
semakin kaya, yang miskin semakin miskin, yang pintar membodohi orang yang bodoh dan negara yang kuat
menjajah negara yang lemah. Yang
lebih menyakitkan lagi, ketika bom atom diledakan di Hiroshima dan Nagasaki, berapa
ratus umat manusia yang mati akibatkan ledakan tersebut dan betapa dahsyatnya
kerusakan yang ditimbul terhadap alam semesta.
Inilah hal-hal yang melatar
belakangi lahir atau timbulnya aliran / paham POSTMODERNISME.
Pengertian aliran POSTMODERNISME.
Post-Modern-Isme,
berasal dari bahasa Inggris yang artinya faham (isme), yang berkembang setelah
(post), modern.
Postmodernisme
dibedakan dengan postmodernitas, jika postmodernisme lebih menunjuk pada konsep
berpikir. Sedangkan postmodernitas lebih menunjuk pada situasi dan tata sosial
sosial produk teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya hidup,
konsumerisme yang berlebihan, deregulasi pasar uang dan sarana publik, usangnya
negara dan bangsa serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi. Hal ini
secara singkat sebenarnya ingin menghargai faktor lain (tradisi, spiritualitas)
yang dihilangkan oleh rasionalisme, strukturalisme dan sekularisme.
Para Ahli postmodernisme masih belum
sepakat mengenai pengertian diatas dengan alasan bahwa pengertian diatas akan
mengaburkan arti dari kata Modernisme itu sendiri.
Istilah
Postmodernisme telah ada sejak tahun 1930 Yang lebih sering dianggap sebagai
pencetus istilah tersebut adalah Arnold Toynbee.
Awal
kebangkitan aliran postmodernisme ini
diawali dengan dihancurkannya perumahan
Pruitt-Igoe di St. Louis, oleh para penghuninya yang dianggap sebagai
lambang arsitektur modern pada sore hari tanggal 15 Juli 1972. Menurut Charles
Jencks, yang dianggap sebagai arsitek postmodern yang paling berpengaruh,
peristiwa penghancuran ini menandai kematian modernisme dan menandakan
kelahiran postmodernisme.
3.
Teori / Paham Tentang Kebenaran
a. Paham
Modernisme
Menurut paham modernisme bahwa KEBENARAN harus
berdasarkan rasionalisme dan universal. Rasionalisme dan logika merupakan tolak
ukur bahwa ilmu pengetahuan itu benar yang dituangkan didalam sebuah tesis.
b. Paham
Postmodernisme
Paham postmodernisme meragukan
konsep kebenaran universal yang dibuktikan dengan usaha-usaha rasio. Paham ini
tidak mau menjadikan rasio sebagai tolok ukur kebenaran. Postmodern mencari
sesuatu yang lebih tinggi daripada rasio. Mereka menemukan cara-cara
nonrasional untuk mencari pengetahuan, yaitu: melalui emosi dan intuisi.
Kebenaran
atau kekeliruan Menurut paham ini tidak perlu harus membuktikan diri bahwa mereka benar dan orang lain salah. Bagi mereka,
masalah keyakinan/kepercayaan adalah masalah konteks sosial. Mereka
menyimpulkan,"Apa yang benar untuk kami, mungkin saja salah bagi
Anda," dan "Apa yang salah bagi kami, mungkin saja benar atau cocok
dalam konteks anda."
Kesadaran
Paham Medern dan Postmodern sama-sama
menganut sikap relativisme dan pluralisme tetapi yang membeda pengertian
tersebut adalah :
1.
Relatif pluralisme dari modernisme bersifat
individualistik: pilihan dan cita rasa pribadi diagung-agungkan. Mottonya
adalah "setiap orang berhak mengeluarkan pendapat.“
2.
Sebaliknya postmodernisme menekankan kelompok.
Kaum postmodern hidup dalam kelompok-kelompok sosial yang memadai, dengan
bahasa, keyakinan, dan nilai-nilainya tersendiri. Akibatnya pluralisme dan
relativisme postmodern menyempitkan lingkup kebenaran menjadi "lokal".
Suatu kepercayaan dianggap benar hanya dalam konteks komunitas yang
meyakininya.
4.
Ciri-Ciri Aliran Modernisme dan Postmodernisme.
a. Pahma
Modernisme.
Aliran / Paham Modernisme di awali dengan adanya
revolusi industri, dimana banyak didirikan berbagai macam pabrik-pabrik untuk
memproduksi barang-barang untuk kebutuhan masyarakat. Aliran ini
disimbolkan dengan lambang Pabrik.
Bahan
baku untuk memproduksi barang-barang tersebut berasal dari kekayaan alam
sehingga lama kelamaan bahan baku tersebut akan habis dan rusak, inilah yang
dikritisi oleh aliran paham postmodernisme.
Paham
modernisme ini juga telah masuk ke wilayah Indonesia sehingga pada jaman
pemerintahan presiden Suharto, yang
tadinya negara Indonesia sebagai negara Agraris, pelan-pelan ingin dirubah
menjadi negara Industri. Sehingga pada saat itu banyak didirika berbagai macam
pabrik hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Dampak dari kebijakan tersebut dapat kita rasakan
saat ini, seperti kebutuhan beras harus impor dari negara seperti, Thailand,
Vietnam, Myanmar dan India. Bahan baku tempe yang asli makan khas Indonesia,
bahan bakunyapun harus import, dan juga harus mengimpor Daging dan sapi dari
Australia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
b. Paham
Postmodernisme
Aliran postmodernisme diawali dengan kebangkitan
era media informasi. Era informasi ini bukan hanya mengubah pekerjaan kita
tetapi juga menghubungkan seluruh belahan dunia. Masyarakat informasi berfungsi
berdasarkan jaringan komunikasi yang meliputi seluruh muka bumi. Efisiensi sistem
tersebut sangat mengejutkan. Pada masa lalu, informasi tidak secepat perjalanan
manusia. Tetapi sekarang informasi dapat mengalir ke seluruh dunia secepat
cahaya. Yang lebih mengagumkan lagi adalah kemampuan era postmodern untuk
mendapatkan informasi dari mana saja secara cepat.
Karena sistem komunikasi global yang begitu
canggih, kita dapat mengetahui peristiwa apa saja di mana saja di dunia ini. Aliran
Postmodernisme di lambangkan dengan gambar Komputer.
Statistik
kerja membuktikan bahwa kita sedang mengalami perubahan dari masyarakat
industri kepada masyarakat informasi. Pada era modern, mayoritas lapangan
pekerjaan terbuka dalam bidang produksi barang. Pada tahun 1970-an, hanya 13%
dari buruh-buruh di Amerika bekerja dalam produksi barang; 60% bekerja dalam
bidang informasi. Pelatihan untuk karir yang berkaitan dengan informasi - baik
prosesor data maupun konsultan - menjadi sangat penting.
Aliran
inipun begitu cepat dan dahsyatnya masuk kedalam sendi-sendi kehidupan
masyarakat kita, hampir seluruh masyarakat merasakan walaupun tanpa disadari
bahwa era postmodernisme telah hadir ditengah-tengah kita.
Ibu-ibu
rumah tangga saat ini sudah dapat melakukan usaha / berbisnis dirumah secara online tanpa harus
meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Para pelajar, mahasiswa,
guru dan dosen untuk mendapatan ilmu pengetahuan tidak mesti harus bertatap
muka secara langsung. Para pekerja dibidang jasa saat ini hampir seluruhnya
menawarkan jasa tanpa mesti harus datang kekantor-kantor mereka, kantor bagi
mereka hanya sebatas simbol.
Media
informasi telah merubah dunia, selama bertahun- tahun dibelenggu oleh
batas-batas negara, kini siapapun anda, kapanpun anda dan dimanapun anda dapat
mengakses dan berhubungan dengan siapapun dan dengan negara manapun tanpa
harus memikirkan batas-batas wilayah
suatu negara. Begitulah dahsyatnya sebuah era postmodernisme.
Demikian semoga dapat menambah wawasan keilmuan kita
dan jangan lupa komentarnya walaupun hanya sebatas “ Thanks”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih mas artikelnya. Sangat memberi informasi!
BalasHapus